“kamu ko baru pulang jam 11 malem? kan aku mintanya pas aku selesai kuliah kamu harus udah pulang”
Soonyoung kaget sama keberadaan Jihoon dikamarnya. Di sana masih gelap, lampu kamar soonyoung ga jihoon nyalain.
“kenapa di kamar aku?”
“ga boleh?”
soonyoung tidak menjawab, dia menyalakan lampu dan pergi ke arah dapur untuk minum, tentu soonyoung senang melihat jihoonnya kini ada dikamarnya. Tapi soonyoung masih mau jailin jihoon, sebenernya soonyoung udah ga marah sama jihoon cuman lucu aja kalau liat jihoon jadi gemes gini gara-gara soonyoung diemin dia.
“kalau orang nanya itu di jawab, kalau kamu masih ga mau ngomong sama aku ya udah. Aku mau tidur aja”
Jihoon pergi dari ruang tamu. Yang bikin soonyoung senyum sendiri ketika jihoon bukannya keluar dari apartmennya tapi dia malah masuk ke kamar soonyoung.
“mau tidur disini?”
Itu tanya soonyoung, yang dari tadi berdiri di samping kasur. Jihoon udah tiduran, dia udah nutup badannya pake selimut.
Karena Jihoon tidak menjawabnya, Soonyoung langsung aja tidur dan tentu saja dia meluk jihoon dari belakang.
Selalu seperti ini, mereka sering melewatkan waktu cuman dengan pelukan gak ada yang bicara, diam tapi tahu kalau keberadaan masing masing selalu menjadi penguat satu sama lain.
“aku minta maaf, aku emang ngehindarin kamu waktu itu. Aku ga tau harus gimana. Aku takut nyakitin kamu soonyoung”
tangan soonyoung mengelus perut jihoon dan memeluknya lebih erat
“aku mikir kalau aku cuman bikin kamu menderita dengan keadaan kita. Bener kata seungkwan, aku nyakitin kalian berdua. Aku ga bisa ninggalin ka cheol kamu tau kita ga mungkin cerai, tapi aku ga mau dan ga bisa kalau harus kamu yang pergi dari hidup aku soonyoung. Kalau kamu pikir aku bakal ninggalin kamu, aku ga punya niatan sedikitpun buat ninggalin kamu”
soonyoung sangat terkejut ketika dia membalikan badan jihoon dia melihat kalau jihoonnya sudah berkaca-kaca. Satu kedipan dari mata Jihoon dan air mata itu akhirnya turun juga. Menangis tanpa suara. Hanya soonyoung yang terus menatap mata jihoon yang masih menahan air mata lainnya agar tidak terjatuh.
“aku dari awal gak pernah maksa kamu buat pisah sama bang seungcheol. Aku sama sekali ga masalah. Aku cuman minta satu hal dari kamu kak. Jangan pernah tinggalin aku. Dan cuman itu”
“mau sampai kapan? kamu yakin bakal kuat ngeliat aku sama ka cheol?”
“aku ga tau sampai kapan. Tapi untuk sekarang aku ga papa liat kamu sama bang seungcheol, aku punya 4 hari dia punya 3 hari”
“ko aku jadi kaya poligami”
“iya emang kan? cuman akunya belum sah”
“ngaco”