Setelah Jihoon puas mengupload semua kenang-kenangannya bersama soonyoung, setelah asyik mengobrol dengan jisoo, setelah dia merasa inilah waktu yang tepat untuk berhenti dari mengenang dan kembali menjalani hidupnya. Jihoon mematikan handphone-nya, berjalan ke arah jendela kamar. Setelah jendela itu di buka, dinginnya angin yang berhembus pada malam hari pukul 10 malam itu membuatnya mengingat kembali ke malam terakhir dirinya dan soonyoung mengakhiri sebuah hubungan yang semu.

2 Juni 2017, tepat pada pukul 7 malam. Satu hari setelah soonyoung diwisuda. Hari dimana soonyoung memutuskan untuk pulang ke Jakarta bersama dengan orang tuanya.

“yasudah, mau gimana lagi” Jihoon menatap soonyoung, sedangkan yang ditatap terlihat sangat frustasi, rambutnya sudah berantakan dari tadi dia memegangi kepalanya sendiri.

“lo tuh gampang banget bilang yaudah mau gimana lagi , sedangkan gue dari tadi mikirin cara lain”

Jihoon mendekati soonyoung, memegang tangan itu dengan erat, seolah mengatakan kalau kita akan baik baik aja karena jihoon percaya tidak ada jalan lain selain berpisah.

“gue gak bisa kalau harus ninggain lo sendirian disini tanpa kejelasan status, maksud gue... kita emang gak ada status, tapi gue sayang sama lo dan gue yakin lo juga”

“iya” jawab jihoon

“Jangan bersikap kalau ini sesuatu yang gampang dilewatin jihoon”

“ini memang sulit, kamu punya orang lain akupun ada orang lain”

Soonyoung melepaskan tangan jihoon, dia berdiri dan pergi ke arah pintu kosan jihoon. Jihoon berjalan dengan cepat dan menahan tangan soonyoung “jangan kaya gini, ayo bicara sebelum kamu pergi”

Malam itu, banyak sekali argumen dari soonyoung dan jihoon untuk masa depan yang sangat abu-abu bagi mereka. Tentang kemungkinan-kemungkinan bagaimana kalau mereka bersama dan bagaimana kalau mereka berpisah. Sampai akhirnya berada pada pembicaraan mengenai kenangan bagaimana mereka bisa saling mencintai dan bagaimana takdir mengharuskan mereka berpisah. Keputusan yang dibuat malam itu membuat soonyoung tidak menjadi egois lagi, dan jihoon ikhlas untuk melepaskannya.

“kita, udahan aja” kata jihoon

Soonyoung mengangguk dan merengkuh tubuh jihoon ke dalam pelukan. mereka pikir ini hanya masalah bintang yang bukan milik dari semesta ini jadi mereka relakan.

Malam itu, setelah soonyoung meminta izin “for the last time, let me embrace and kiss you for the last time” dan ketika jihoon menganggukan kepala sebagai jawaban.. soonyoung mencium bibir jihoon dengan air mata yang mengalir di pipinya. Jihoon mengusap air matanya, mengucapkan kata-kata penenang “it's okay” dalam setiap cela ciuman mereka.

Malam ini, di tahun 2020 Jihoon masih mengingat kenangan itu dengan jelas, bagaimana soonyoung menangis ketika mereka pelukan dan bagaimana dia menangis setelah soonyoung meninggalkan dirinya. Malam ini, jihoon mengingatnya dengan senyuman. Hidupnya tanpa soonyoung sudah berjalan sangat jauh, dia tidak berharap apapun lagi kecuali satu, dia berharap soonyoung malam ini, mengingat apa yang terjadi pada mereka 3 tahun yang lalu.