Sabtu & Minggu
“soonyoung aku degdegan” ucap Jihoon sambil megang tangan kiri soonyoung lebih erat. Yang dipegang tangannya cuman senyum sambil ngelus-ngelus tangan Jihoon.
selama perjalanan menuju rumah Soonyoung, Jihoon memang terlihat tidak tenang. Kaki nya yang tidak bisa diam terus tangannya yang berulang kali meremas ujung bajunya sendiri.
“tenang kak haha bajunya sampe lecek tuh”
____
“JIHOOOONNNN ASTAGA GEMESSS NYAAAA” suara mama soonyoung yang berlari dari lantai 2 untuk merangkul Jihoon
“hai mah” ucap Jihoon di sela sela pelukannya dengan yg bisa disebut calon mertuanya itu (?)
“mah kenceng banget itu meluknya nanti Jihoon gak bisa nafas loh” itu papah soonyoung yang menghampiri mereka cuman bersalaman terus duduk lagi di sofa.
Mereka kini sudah berkumpul di ruang tamu keluarga kwon, banyak yang dibicarakan. Dari masalah thesis Jihoon, pekerjaan Soonyoung sampai ke rencana Jihoon dan soonyoung kedepannya. Kalau soonyoung sih menjawabnya dengan santai, katanya “masih sibuk sama thesis ka Jihoonnya juga mah, dijalanin aja dulu. cepet cepet amat” yang disetujui dengan anggukan Jihoon
___
hari sabtu dan minggu mereka diisi dengan jihoon yang suka membantu mama membuat makanan, jihoon minta di ajarin membuat cake dan cookies sama mama dan berakhir seharian itu dihabiskan dengan agenda belajar membuat cookies dan cake. kalau soonyoung sih sama papah nya di ruang tengah sibuk main catur terus berhenti dan berakhir dengan ngobrolin bisnis yang gak ada berhentinya..
Minggu sore sebelum soonyoung dan jihoon pulang besok senin pagi, mama mengajak jihoon untuk duduk santai di taman dengan secangkir teh serta cookies buatan mereka tadi siang.
Mama mendekat ke arah jihoon, memeluk jihoon dengan erat sambil ngelus-ngelus kepala Jihoon, “sama soonyoung terus ya?” ucap mama sambil melepas pelukannya. kini mama memegang ke dua tangan jihoon dan mengelus tangan itu perlahan. Jihoon hanya memberikan anggukan sebagai jawabannya.
“dulu itu pas kamu suka nge chat tapi sama soonyoung gak di bales dia suka marah marah sendiri sama mama, dia bilang “aku pengen nge bales chat ka Jihoon maaaaa... gak kuat kangennnnn” tapi dia tahan-tahan, itu dia ngmongnya juga sambil mabok, tiduran di sofa ruang tengah”
“mamah gak marahin soonyoung pas dia mabuk?”
“sering, tapi gak pernah di dengar. mamah sampe ke apartmen nya buat nge cek keadaan soonyoung pas hari sabtu tuh, eh dia mabuk ga sadarin diri di kamarnya. Pas mamah ke dapur, enggak ada makanan. yang ada cuman minuman aja, mamah kira cuman soonyoung yang menderita selama kalian pisah. ternyata kamu lebih menderita”
Jihoon cuman mengangguk, dan tersenyum ke arah mama.
“ngomongin apaan sih serius banget?” soonyoung yang baru datang langsung mengambil kursi untuk duduk di sebelah jihoon.
“kepo bgt kamu, yaudah mamah ke dalem dulu. kalau udh maghrib masuk ya kalian jangan disin terus”
“ngomongin apaan?” tanya soonyoung lagi
“kepo” kata jihoon sambil tersenyum ke arah soonyoung, jihoon memegang tangan soonyoung dan mencium tangan soonyoung. soonyoung kaget dengan perlakuan jihoon, “tumben?” katanya. “pengen aja” jawab jihoon. soonyoung cuman tertawa sembari memeluk jihoon dengan erat.
sore itu cuman dihabiskan dengan mereka saling memeluk satu sama lain, kadang Soonyoung yang jail cium cium pipi jihoon sampai jihoonnya risih sendiri, tapi tetap pelukannya gak dilepas.