Soonyoung masih dengan agenda mengabaikan Jihoon. Dia masih sibuk dengan hp, padahal udah sekitar 10 menitan mereka duduk.

“soonyoung matiin hapenya”

“iya”

hening lagi... perjalanan jkt-dps sekitar 2 jam Soonyoung udah membayangkan kalau dia hanya akan tidur aja dengan tenang.

Tapi sayangnya, baru aja dia mau memejamkan matanya dan mengatur posisi untuk tidur, Jihoon malah mengganggunya. Bukan mengganggu yang aneh-aneh, cuman lebih ke ngajak soonyoung buat ngobrol.

“soonyoung aku pusing”

“gara gara kurang tidur itu, tidur sana” ucapnya tanpa melihat ke Jihoon.

Jihoon menyenderkan kepalanya ke bahu Soonyoung, menggenggam tangan Soonyoung dengan erat dan mengabaikan fakta bahwa Soonyoung sama sekali tidak menggenggam balik tangannya.

“tidur yang bener, bukan nyender di bahu aku”

“ga mau”

soonyoung cuman diam dan gak mau terlibat pembicaraan sama jihoon lagi, dia juga mau tidur.

Soonyoung merasa ga nyaman, dia sadar betul jihoon lagi nangis di bahunya. Soonyoung tidak memberikan respon apapun, dia cuman diam, tidak berbicara bahkan ketika jihoon mengucapkan beribu kata maaf pun di sela tangisannya. Dia tetap diam.