Soonyoung menghidupkan radio setelah dia menjalankan mobilnya. Tadi dia sempat pamit kepada teman-teman jihoon. Perjalan ke rumah jihoon sekitar 35 menit dan untungnya saat ini sedang tidak macet. “lama banget, baru selesai jam 8?'' tanya soonyoung. Jihoon yang terlihat lelah hanya melihat ke arah soonyoung dan mengangguk. “pinjem tangan” pinta jihoon “buat apa?” “mau di pegang” jawab jihoon Soonyoung pun mengambil tangan jihoon menggenggam tangan jihoon.

Jihoon duduk dengan mengarahkan badannya ke pinggir supaya bisa melihat soonyoung yang sedang menyetir. merasa diperhatikan, soonyoung pun tersenyum. “ kenapa?” tanya soonyoung. “gak papa, cape aja” kata jihoon. “kamu udah makan malam kan?” “udah om, om udah?” “belum, tadi tanggung kerjaannya biar bisa langsung jemput jiun. nanti saja aku makannya sudah nganterin jiun pulang”

Setelah sampai di depan rumah jihoon, jihoon masih enggan melepas tangan soonyoung. “ sudah sampai ” kata soonyoung “kamu makan malam di rumah aku aja ya om, yuk ikut kedalam baru pulang. ya?” ajak jihoon soonyoung pun ikut masuk ke rumah jihoon.

soonyoung di sambut oleh pak lee, mereka sempat membicarakan tentang pekerjan sebelum akhirnya membicarakan hal-hal yang jihoon saja tidak paham itu apa, posisinya sekarang Pak Lee sedang duduk di sofa begitupun dengan soonyoung dan jihoon, namun jihoon masih memeluk erat tangan kiri soonyoung. “ ini anak kenapa sih nempel mulu?” tanya Pak Lee. soonyoung juga sebenarnya heran, jihoon nya jadi sangat manja dan nempel terus sama dia semenjak keluar mobil sampai sekarang soonyoung yang sedang mengobrol dengan papah nya pun tidak jihoon hiraukan dan tetap tidak merubah posisinya yang sedari tadi memeluki lengan kiri soonyoung. “ biarin aja suka suka aku, kan om pacar aku” jawab jihoon kepada papah nya. “kamu ambilin minum buat pacarnya kalau gitu malah gelendotan gitu” “bibi tolong ambilin minum buat pacar aku” teriak jihoon pada bibi yang ada di dapur Pak Lee hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan anaknnya ini.

Setelah soonyoung dan pak lee makan malam, jihoon yang hanya menempeli soonyoung dari tadi juga ikut makan sedikit itu juga dia ambil makanan dari piring soonyoung, sempat di marahi sama pak lee katanya “gak sopan, ambil sendiri kalau mau jangan ambil punya kwon” yang tentu saja malam itu di balas dengan kesombongan jihoon “ya biarin orang om kwon pacar aku” . Pak Lee malam ini kalah, sepertinya jihoon memang sedang dalam mode om kwon pacar aku dalam setiap menjawab pertanyaan dari papahnya itu.

Setelah selesai makan malam, mereka berpindah ke ruang tengah lagi. “jihoon, aku pulang ya. sudah malam” kata soonyoung. jihoon yang tidak suka mendengar itu malah semakin mengeratkan pelukannya di tangan kiri soonyoung. “ini sudah jam 10 jiun, kasian si kwon capek juga udah kerja” bantu pak lee membujuk jihoon. “papah... kalau om nginep disini aja boleh? ” “jihoon?” sela soonyoung “ya gak papa, kalau si kwon nya mau mah. nginep aja lah kwon disini? ada kamar tamu ini. itu jihoon lagi manja gitu juga gak tega saya kalau kamu pulang nanti pasti itu bibirnya manyun. marah sama saya” “ya sudah” kata soonyoung . jihoon yang senang langsung memeluk soonyoung.

“yasudah papah tidur duluan ya” “selamat tidur pak lee”


Soonyoung dan jihoon masih berada di ruang tengah. sebenernya soonyoung mau bertanya jihoon ini kenapa, tapi dia berpikir mungkin karena jihoon merasa lelah jadinya manja begini. “ke kamar ayo, bersih-bersih dulu terus tidur” soonyoung sudah mau berdiri namu di tahan oleh jihoon “kenapa lagi? udah malam loh jihoon” “gendong ih” akhirnya soonyoung hanya mengikuti apa kemauan jihoon dan menggendong jihoon sampai ke kamarnya.

Jihoon memberikan pakaian tidur untuk soonyoung. “aku ke kamar tamu ya, mau bersih-bersih. jihoon juga ya” “iya om, selamat tidur” “selamat tidur jihoon” soonyoung mencium kening jihoon dan pergi ke kamar tamu.


Setelah selesai membersihkan dirinya, dan sudah membaringkan badannya siap untuk tidur.Namun ternyata jihoon masih belum bisa tidur dan memutuskan untuk chat soonyoung.

Cosmic radiation

Setelah mendapat pesan dari soonyoung jihoon memutuskan untuk pergi ke kamar tamu. Dia mengetuk pintu sebentar tapi tidak sampai menunggu soonyoung membukakan pun jihoon sudah masuk duluan. “loh? kenapa kesini?” “mau bobo bareng, ya?” setelah melihat soonyoung mengangguk, jihoon ikut membaringkan badannya disamping soonyoung.

Jihoon meletakan kepalanya di dada soonyoung, dia mampu mendengar detak jantung soonyoung saat ini. pikiranya terus berputar pada chat wonwoo beberapa saat lalu, ketika soonyoung sibuk berbicara dengan papahnya jihoon membalas chat wonwoo dan sepertinya wonwoo tadi kesal sama jihoon. Bahkan sampai sekarang dia masih memikirkan itu semua, semua yang di katakan wonwoo termasuk bagaimana soonyoung akan marah kalau dia tahu bahwa jihoon tadi bilang dirinya tidak mempunyai pacar. “aku sayang banget sama kamu, kamu tau kan?” tanya jihoon “tiba-tiba banget? kenapa?” “pokoknya aku sayang banget sama kamu, sayang banyak-banyak”

Soonyoung mengelus rambut jihoon dengan lembut, berharap dengan cara ini jihoon akan berhenti berbicara dan tertidur. Pasalnya soonyoung sendiri sangat lelah dan sudah ingin tidur. Namun, dia tidak ingin tidur duluan sebelum jihoon tidur. Ditambah lagi sekarang jihoon malah makin mengeratkan pelukannya. Soonyoung hanya mampu melihat rambut jihoon, dia menciumi puncak kepala jihoon.

“om mau cium” memang jihoon ini kurang berakhlak... soonyoung juga sama saja, dia bahkan tidak menolak sama sekali, dengan senang hati pastinya dia akan mencium jihoon. soonyoung menggeser badannya dan mengungkung jihoon yang sekrang berada di bawahnya. dia masih menatapi jihoon sambil tersenyum.

Kecupan-kecupan kecil soonyoung berikan kepada jihoon, di mulai dari ke dua kelopak matanya sampai kedua pipi dan dagu jihoon. Jihoon yang tidak sabaran ingin dicium menarik kepala soonyoung untuk lebih mendekat sehingga dia bisa mencium bibir pacarnya itu. Ciuman jihoon hanya sebentar, seperti biasa jihoon hanya mengawali, sisanya diserahkan kepada soonyoung.

Soonyoung mencium kembali bibir jihoon, dia sedikti mengigit bibir bawah jihoon supaya terbuka dan membiarkan lidahnya masuk. tangan soonyoung tidak hanya diam, dari tadi tangannya mengelus rambut jihoon dengan penuh sayang. Ketika jihoon menepuk-nepuk punggung soonyoung, dia mengakhiri ciuman itu. Soonyoung membersihkan air liur yang keluar dari mulut jihoon. Setelah di rasanya cukup, soonyoung mendekatkan wajahnya lagi dan ketika jihoon menutup matanya soonyoung menyatukan kembali bibir mereka. Jihoon membalas ciuman soonyoung, sekarang dia tidak hanya diam. ketika ciuman soonyoung turun ke dagu dan menjelajahi leher jihoon. Jihoon merasa degdegan tentu saja ini kali pertamanya soonyoung mencium bagian lehernya. Karena masih belum terbiasa jihoon kembali menarik kepala soonyoung untuk kembali mencium bibirnya. Soonyoung menatap jihoon terlebih dahulu, seakan bertanya apakah dia boleh mencium jihoon lagi atau sudah sampai disini saja, dan sekaan mengerti jihoon mengangguk.

Ketika soonyoung menyatukan lagi bibir mereka, tangan jihoon sudah sepenuhnya melingkar di leher soonyoung. Dan ketika soonyoung sudah terlalu terlena, begitupun dengan jihoon. ciuman soonyoung kembali turun dari dagu sampai ke leher jihoon. tangan soonyoung sudah masuk kedalam baju tidur jihoon, menyentuh kulit perut jihoon secara langsung. soonyoung menciumi setiap inci leher jihoon dia sudah tidak terkendali “aah om” desah jihoon, menyadari kalau dirinya sudah terlalu jauh “astaga, jihoon maaf”.

Soonyoung akhirnya duduk di kasur metaap jihoon yang rambutnya sudah berantakan, bajunya tersingkap sampai ke dadanya. Akhirnya dia membangunkan jihoon dan membuat jihoon duduk juga di atas kasur. “om ko berhenti?” “jihoon ..sayang tidur ya? udah malam, ayo aku anter ke kamar”

Dengan wajah cemberut jihoon akhirnya menurutinya, soonyoung sangat bersyukur akhirnya jihoon mau di antar ke kamarnya untuk tidur. “tadi katanya mau bobo bareng” ucap jihoon sambil cemberut “bobo bareng kapan-kapan aja ya, sekarang jihoon tidur, ya? please?” “iya yaudah, aku juga udah ngantuk. Tapi cium dulu sebentar sekarang” Soonyoung menruuti kemauan jihoon lagi, dan mencium bibir jihoon sekilas. “sudah ya tidur sana” kata soonyoung. Jihoon pun tertidur dikamarnya.

Soonyoung tidak mau kelepasan lagi, oleh karena itu dia memutuskan untuk tidak tidur bersama dengan jihoon malam ini. soonyoung akhirnya kembali ke kamar tamu dan mengunci pintunya. takut kalau jihoon tiba-tiba datang lagi ke kamarnya. Dia masih belum siap, tapi tidak bisa menolak juga kalau jihoon yang minta.